salam sore
buat pembaca setia blog ini, atau yang lagi iseng-iseng buka blog kita!
Sore ini
kita akan berbagi sedikit cerita inspiratif dari dunia nyata yang penuh dengan
liku-liku berat dan tajam. Cerita ini saya buat karena terinspirasi dari
penjual Koran dekat fly over jalan jendral Sudirman, Pekanbaru. Lebih tepatnya
lagi yang dekat toko buku besar di jalan utama kota pekanbaru tercinta ini. Okeee…
kita akan mulai bercerita ya
Injakan Panas
Dunia
“Koran.. Koran..”
teriak penjual Koran itu setiap paginya. “mau beli korannya pak, buk?”
begitulah ramahnya dia untuk menyapa pengendara tranportasi mewah yang setiap
paginya lewat di tempat kerjanya itu. Terkadang ada orang yang membeli korannya
itu, namun lebih sering terlihat tidak ada yang membeli. Ntah sudah mencicipi
sarapan pagi atau bahkan tidak menyentuh sama sekali ketika dia memulai
kerjanya. Itu sekilas gambaran kehidupannya yang cukup keras baginya.
Teriakan ku, bahkan tak habis untuk
menggantikan senyum mereka yang sering menjadi peneduhku di atap tipis tempat
istirahatku. Perjalananku, masih sedikit untuk bisa membawa isi perut bagi
mereka yang menungguku. Dapatkah tuhan berlaku adil, agar aku mendapat
dinginnya dunia ini?
Dia terus
menghabiskan surannya, dan letih keringat yang terus membasahi keningnya. Air mata
hati yang terus berteriak untuk bisa melewati perjalanan ini.
Tuhan… jadikanlah peneduhku itu,
untuk selalu menjadi teman duniaku selain dirimu. Buatlah aku kuat menginjak
bumi yang panas ini. Dengan lidah tajam yang sering terdengar, dan perlakuan
hitam yang tak kunjung berhenti menertawakanku. Biarkanlah mereka menjadi
pembangkitku untuk aku bisa berjalan dengan sejuknya nanti. Maka kuatkanlah aku
selalu tuhan.
Kita tahu,
perjalanan hidup tidak akan pernah selalu berbahagia. Setiap orang memiliki
kerkurangan dan kelebihan yang selalu diberikan oleh tuhan kita seadil-adilnya.
Namun terkadang hanya kita saja yang tidak menyadari nikmatnya itu. Orang yang
tidak mampu secara financial, tetapi mereka diberikan kesehatan untuk bekerja
dengan fisiknya. Orang yang berkecukupan secara financial, bisa saja dia
memiliki sakit yang luarbiasa buruknya yang diberikan tuhan, dan hidupnya
menjadi tidak indah dengan sakitnya. Orang yang mampu, terkadang tidak memiliki
teman yang lengkap seperti keluarga, tetapi orang yang tidak mampu diberikan
keluarga yang bahagia dan lengkap. Lihatlah, betapa adilnya tuhan dalam
hidupmu. Hanya kita yang tidak tahu hal itu, karena kita sibuk menghitung
keinginan kita yang kunjung tidak diberikan oleh tuhan. Jadilah manusia yang
tenang, dan selalu berusaha serta berdo’a kepada tuhan mu.
Lembaran cerita Rizki Nurhikmah
No comments:
Post a Comment