Thursday, January 2, 2014
Thursday, November 7, 2013
city of angels
oh my god this is the one of good videos from 30 seconds to mars. I recomend you to watching this video. Sometimes, we have some place with many memories. This is one of the way to show the world about the place that we remember. "city of angels"
Friday, October 4, 2013
Street Musician
I just want to share something on my blog. So, when my brother
was driving his motorcycle, he called me to take some photos with him. Then I
told him that I want too. After that, we were going outside to found some place for the background. So, I
think this place is suitable with our topic.
take by : Bagus Setiawan
cover by : Putri Intania S
Edit by : Rizki Nurhikmah
Thursday, June 20, 2013
Kepada Mrs. Saville, Inggris
Kutipan
surat dari novel FRANKESTEIN. Kutipan surat ini diambil karena memiliki makna
luar biasa untuk kehidupan yang memiliki banyak pilihan. Mengenai tujuan,
cita-cita, keinginan, kasih sayang dan keharusan. Ini adalah beberapa kalimat
yang diambil dari sebuat surat teruntuk Mrs. Saville yang tertulis jelas dalam
novel ini.
SURAT 2
Kepada Mrs. Saville, Inggris
Archangel, 28 Maret 17…
Alangkah lambat
waktu berlalu di sini, di tempatku sekarang dikelilingi es salju! Namun aku
telah mengambil langkah kedua menuju arah pelaksanaan cita-citaku. Aku sudah
berhasil menyewa kapal, dan sedang sibuk mengumpulkan kelasi untuk kapalku. Yang
sudah bisa kuperoleh ternyata orang-orang yang bisa kupercaya.
Tapi
masih ada satu keinginan yang belum bisa kupenuhi. Karena kekurangan ini,
hingga sekarang aku masih merasakah diriku malang dan sedih. Aku tak punya
sahabat Margaret. Kalau wajahku berseri-seri karena hasil yang memuaskan,
takkan ada yang turut gembira bersamaku. Kalau aku kecewa, takkan ada yang
berusaha menghiburku. Memang benar aku mencurahkan semua pikiran dan perasaanku
di atas kertas, tapi caraku itu kurang memadai untuk melahirkan perasaan. Aku ingin
sekali punya sahabat laki-laki yang bisa memahami perasaanku dan bisa
mengimbangi tatapan mataku.
Ah!
Ini keluhan yang tak ada gunanya. Tentu saja aku yakin aku takkan mendapat
sahabat di samudra luas.
Aku
tak bisa melukiskan perasaanku setelah saat pelaksanaan rencanaku semakin
dekat. Mustahil bagiku untuk memaparkan gejolak perasaan yang kuhayati,
setengah gembira dan setengah ketakutan, waktu aku bersiap-siap berangkat. Tapi
aku pun mencintai dan percaya pada hal-hal yang menakjubkan. Maka dalam segala
usaha yang kulakukan, aku menjauhi jalan yang biasa ditempuh orang.
Tapi
aku akan kembali dengan pengalaman yang lebih luas. Apakah kita akan bertemu
lagi, setelah aku mengarungi samudra luas dan kembali melalui ujung selatan
Afrika atau Amerika? Aku tidak berani mengharapkan hasil sebesar itu, namun aku
juga tak berani membayangkan sebaliknya. Tapi sementara ini teruslah menulis
surat kepadaku setiap ada kesempatan. Mungkin aku akan menerima surat-suratmu
pada saat-saat aku membutuhkannya untuk memperbesar semangatku. Aku sangat
sayang kepadamu. Kenanglah aku dengan penuh kasih sayang, seandainya kau tak
pernah mendengar apa pun lagi dariku.
Kakakmu tercinta,
Robert Walton.
Ini adalah sebagian surat yang
tertulis dalam novel ini, untuk lebih lengkapnya bisa liat novelnya langsung
kok. Thanks for readingJ
Saturday, May 18, 2013
Thursday, May 2, 2013
Sunday, April 14, 2013
Yang Sejati
Matanya berbinar
untuk ketenangan ku. Senyumnya memberikan kehangatan untuk jiwa sendiri ku. Tawanya
memberi tawa dalam hati ku. Perlahan semua itu tak kudenganr layaknya hari
selalu menyapa dengan pagi indah awalnya. Dia telah pergi untuk selamanya dan
hanya waktu yang bisa membawanya kembali. Itu pun jika tuhan mengizinkan
perjalanan untuk bisa menginjak dengan jejaknya. Sudah… untuk apa aku
mengiyakan hati untuk luka jika kepergiannya tanpa memberikan salam indah
kepergian untuk diri ku.
Lihat..
lelaki muda itu mengucapkan hal sedih yang biasanya tidak pernah terdengar
sedalam itu. Perlahan dia kembali mendekati hempasan ombak dekat batu karang. Seperti
ingin mencari ketenangan dalam teriakan suara alam yang ingin membangunkannya. Lelaki
itu seperti kehilangan harapan. Tak umpamanya dia yang sendiri semakin merasa
sendiri. Lalu dia duduk di karang besar itu. Menunjuk bulan sambil tersenyum
lalu berkata “Apa
yang sebenarnya ada dalam hidupku? Bisakah dia kembali untuk memberikan hal
indah itu untuk ku? Berikan aku kekuatan jika dia tidak kembali. Biarkan dia
berlayar dan tenggelam dalam hidup sempurnanya”
Pemandangan itu
seperti sang puisi yang hanya bisa berteriak dalam puisinya dan tidak ingin
didengar oleh siapa pun. Lalu dia pun berbalik, kemudian berhenti di pasir
basah dekat pantai. Seperti menginjak hamparan cerita yang dulunya pernah
terjadi. Namun tidak
bisa digapai untuknya saat ini. Matanya terpejam sambil berdiri dengan angkuh
pikirannya untuk mengalahkan hatinya.
“Ini
semua pernah ku rasa. Hah! Dulunya indah sekali. Hingga aku melupakan surutnya
air saat itu. Ya… aku memang merindukan hal itu. Tapi, semua itu adalah cerita
yang bisa ku dongengkan nanti untuk mereka yang ingin mendengarkan”
Lelaki itu berkata sambil tersenyum
dengan air mata yang begitu saja turun dan mengalir lembut di pipinya. Senyumnya
menggambarkan sosok yang kuat dan ingin melupakan luka itu. Dia terus berjalan,
hingga akhirnya dia berhenti di sebuat bukit. Disana begitu tenang. Dia berbaring
di hamparan rumput hijau yang lembut.
“Biarkanlah
dia bersama bintangnya menuju sempurna. Maka kuatkanlah aku disini untuk selalu
bisa hidup mencari yang tidak sempurna itu. Hingga akhirnya nanti, aku akan
menjadi yang sempurna dengannya yang ntah dimana sekarang. Haaaah.. udara ini
begitu mendukung ku, untuk segera kembali pada kebahagiaan ku. Ini lah akhir
dari tangisan ku. Aku ingin menjadi yang bahagia untuk kebahagiaan ku disana. Karena
aku ingin mendapat yang sejati selamanya…”
#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)
#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)
#Lembaran Cerita Rizki Nurhikmah
Subscribe to:
Posts (Atom)