Thursday, November 7, 2013

city of angels

oh my god this is the one of good videos from 30 seconds to mars. I recomend you to watching this video. Sometimes, we have some place with many memories. This is one of the way to show the world about the place that we remember. "city of angels" 





Friday, October 4, 2013

Street Musician

I just want to share something on my blog. So, when my brother was driving his motorcycle, he called me to take some photos with him. Then I told him that I want too. After that, we were going outside to  found some place for the background. So, I think this place is suitable with our topic. 








take by : Bagus Setiawan
cover by : Putri Intania S 
Edit by : Rizki Nurhikmah

Thursday, June 20, 2013

Kepada Mrs. Saville, Inggris

               Kutipan surat dari novel FRANKESTEIN. Kutipan surat ini diambil karena memiliki makna luar biasa untuk kehidupan yang memiliki banyak pilihan. Mengenai tujuan, cita-cita, keinginan, kasih sayang dan keharusan. Ini adalah beberapa kalimat yang diambil dari sebuat surat teruntuk Mrs. Saville yang tertulis jelas dalam novel ini.

SURAT 2
Kepada Mrs. Saville, Inggris

Archangel, 28 Maret 17…

            Alangkah lambat waktu berlalu di sini, di tempatku sekarang dikelilingi es salju! Namun aku telah mengambil langkah kedua menuju arah pelaksanaan cita-citaku. Aku sudah berhasil menyewa kapal, dan sedang sibuk mengumpulkan kelasi untuk kapalku. Yang sudah bisa kuperoleh ternyata orang-orang yang bisa kupercaya.

            Tapi masih ada satu keinginan yang belum bisa kupenuhi. Karena kekurangan ini, hingga sekarang aku masih merasakah diriku malang dan sedih. Aku tak punya sahabat Margaret. Kalau wajahku berseri-seri karena hasil yang memuaskan, takkan ada yang turut gembira bersamaku. Kalau aku kecewa, takkan ada yang berusaha menghiburku. Memang benar aku mencurahkan semua pikiran dan perasaanku di atas kertas, tapi caraku itu kurang memadai untuk melahirkan perasaan. Aku ingin sekali punya sahabat laki-laki yang bisa memahami perasaanku dan bisa mengimbangi tatapan mataku.

            Ah! Ini keluhan yang tak ada gunanya. Tentu saja aku yakin aku takkan mendapat sahabat di samudra luas.

            Aku tak bisa melukiskan perasaanku setelah saat pelaksanaan rencanaku semakin dekat. Mustahil bagiku untuk memaparkan gejolak perasaan yang kuhayati, setengah gembira dan setengah ketakutan, waktu aku bersiap-siap berangkat. Tapi aku pun mencintai dan percaya pada hal-hal yang menakjubkan. Maka dalam segala usaha yang kulakukan, aku menjauhi jalan yang biasa ditempuh orang.

            Tapi aku akan kembali dengan pengalaman yang lebih luas. Apakah kita akan bertemu lagi, setelah aku mengarungi samudra luas dan kembali melalui ujung selatan Afrika atau Amerika? Aku tidak berani mengharapkan hasil sebesar itu, namun aku juga tak berani membayangkan sebaliknya. Tapi sementara ini teruslah menulis surat kepadaku setiap ada kesempatan. Mungkin aku akan menerima surat-suratmu pada saat-saat aku membutuhkannya untuk memperbesar semangatku. Aku sangat sayang kepadamu. Kenanglah aku dengan penuh kasih sayang, seandainya kau tak pernah mendengar apa pun lagi dariku.

Kakakmu tercinta,
Robert Walton.


Ini adalah sebagian surat yang tertulis dalam novel ini, untuk lebih lengkapnya bisa liat novelnya langsung kok. Thanks for readingJ

Sunday, April 14, 2013

Yang Sejati



Matanya berbinar untuk ketenangan ku. Senyumnya memberikan kehangatan untuk jiwa sendiri ku. Tawanya memberi tawa dalam hati ku. Perlahan semua itu tak kudenganr layaknya hari selalu menyapa dengan pagi indah awalnya. Dia telah pergi untuk selamanya dan hanya waktu yang bisa membawanya kembali. Itu pun jika tuhan mengizinkan perjalanan untuk bisa menginjak dengan jejaknya. Sudah… untuk apa aku mengiyakan hati untuk luka jika kepergiannya tanpa memberikan salam indah kepergian untuk diri ku.  

            Lihat.. lelaki muda itu mengucapkan hal sedih yang biasanya tidak pernah terdengar sedalam itu. Perlahan dia kembali mendekati hempasan ombak dekat batu karang. Seperti ingin mencari ketenangan dalam teriakan suara alam yang ingin membangunkannya. Lelaki itu seperti kehilangan harapan. Tak umpamanya dia yang sendiri semakin merasa sendiri. Lalu dia duduk di karang besar itu. Menunjuk bulan sambil tersenyum lalu berkata “Apa yang sebenarnya ada dalam hidupku? Bisakah dia kembali untuk memberikan hal indah itu untuk ku? Berikan aku kekuatan jika dia tidak kembali. Biarkan dia berlayar dan tenggelam dalam hidup sempurnanya”

            Pemandangan itu seperti sang puisi yang hanya bisa berteriak dalam puisinya dan tidak ingin didengar oleh siapa pun. Lalu dia pun berbalik, kemudian berhenti di pasir basah dekat pantai. Seperti menginjak hamparan cerita yang dulunya pernah terjadi. Namun tidak bisa digapai untuknya saat ini. Matanya terpejam sambil berdiri dengan angkuh pikirannya untuk mengalahkan hatinya.

         “Ini semua pernah ku rasa. Hah! Dulunya indah sekali. Hingga aku melupakan surutnya air saat itu. Ya… aku memang merindukan hal itu. Tapi, semua itu adalah cerita yang bisa ku dongengkan nanti untuk mereka yang ingin mendengarkan”

          Lelaki itu berkata sambil tersenyum dengan air mata yang begitu saja turun dan mengalir lembut di pipinya. Senyumnya menggambarkan sosok yang kuat dan ingin melupakan luka itu. Dia terus berjalan, hingga akhirnya dia berhenti di sebuat bukit. Disana begitu tenang. Dia berbaring di hamparan rumput hijau yang lembut.

         “Biarkanlah dia bersama bintangnya menuju sempurna. Maka kuatkanlah aku disini untuk selalu bisa hidup mencari yang tidak sempurna itu. Hingga akhirnya nanti, aku akan menjadi yang sempurna dengannya yang ntah dimana sekarang. Haaaah.. udara ini begitu mendukung ku, untuk segera kembali pada kebahagiaan ku. Ini lah akhir dari tangisan ku. Aku ingin menjadi yang bahagia untuk kebahagiaan ku disana. Karena aku ingin mendapat yang sejati selamanya…”



#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)

#Lembaran Cerita Rizki Nurhikmah