Thursday, November 7, 2013

city of angels

oh my god this is the one of good videos from 30 seconds to mars. I recomend you to watching this video. Sometimes, we have some place with many memories. This is one of the way to show the world about the place that we remember. "city of angels" 





Friday, October 4, 2013

Street Musician

I just want to share something on my blog. So, when my brother was driving his motorcycle, he called me to take some photos with him. Then I told him that I want too. After that, we were going outside to  found some place for the background. So, I think this place is suitable with our topic. 








take by : Bagus Setiawan
cover by : Putri Intania S 
Edit by : Rizki Nurhikmah

Thursday, June 20, 2013

Kepada Mrs. Saville, Inggris

               Kutipan surat dari novel FRANKESTEIN. Kutipan surat ini diambil karena memiliki makna luar biasa untuk kehidupan yang memiliki banyak pilihan. Mengenai tujuan, cita-cita, keinginan, kasih sayang dan keharusan. Ini adalah beberapa kalimat yang diambil dari sebuat surat teruntuk Mrs. Saville yang tertulis jelas dalam novel ini.

SURAT 2
Kepada Mrs. Saville, Inggris

Archangel, 28 Maret 17…

            Alangkah lambat waktu berlalu di sini, di tempatku sekarang dikelilingi es salju! Namun aku telah mengambil langkah kedua menuju arah pelaksanaan cita-citaku. Aku sudah berhasil menyewa kapal, dan sedang sibuk mengumpulkan kelasi untuk kapalku. Yang sudah bisa kuperoleh ternyata orang-orang yang bisa kupercaya.

            Tapi masih ada satu keinginan yang belum bisa kupenuhi. Karena kekurangan ini, hingga sekarang aku masih merasakah diriku malang dan sedih. Aku tak punya sahabat Margaret. Kalau wajahku berseri-seri karena hasil yang memuaskan, takkan ada yang turut gembira bersamaku. Kalau aku kecewa, takkan ada yang berusaha menghiburku. Memang benar aku mencurahkan semua pikiran dan perasaanku di atas kertas, tapi caraku itu kurang memadai untuk melahirkan perasaan. Aku ingin sekali punya sahabat laki-laki yang bisa memahami perasaanku dan bisa mengimbangi tatapan mataku.

            Ah! Ini keluhan yang tak ada gunanya. Tentu saja aku yakin aku takkan mendapat sahabat di samudra luas.

            Aku tak bisa melukiskan perasaanku setelah saat pelaksanaan rencanaku semakin dekat. Mustahil bagiku untuk memaparkan gejolak perasaan yang kuhayati, setengah gembira dan setengah ketakutan, waktu aku bersiap-siap berangkat. Tapi aku pun mencintai dan percaya pada hal-hal yang menakjubkan. Maka dalam segala usaha yang kulakukan, aku menjauhi jalan yang biasa ditempuh orang.

            Tapi aku akan kembali dengan pengalaman yang lebih luas. Apakah kita akan bertemu lagi, setelah aku mengarungi samudra luas dan kembali melalui ujung selatan Afrika atau Amerika? Aku tidak berani mengharapkan hasil sebesar itu, namun aku juga tak berani membayangkan sebaliknya. Tapi sementara ini teruslah menulis surat kepadaku setiap ada kesempatan. Mungkin aku akan menerima surat-suratmu pada saat-saat aku membutuhkannya untuk memperbesar semangatku. Aku sangat sayang kepadamu. Kenanglah aku dengan penuh kasih sayang, seandainya kau tak pernah mendengar apa pun lagi dariku.

Kakakmu tercinta,
Robert Walton.


Ini adalah sebagian surat yang tertulis dalam novel ini, untuk lebih lengkapnya bisa liat novelnya langsung kok. Thanks for readingJ

Sunday, April 14, 2013

Yang Sejati



Matanya berbinar untuk ketenangan ku. Senyumnya memberikan kehangatan untuk jiwa sendiri ku. Tawanya memberi tawa dalam hati ku. Perlahan semua itu tak kudenganr layaknya hari selalu menyapa dengan pagi indah awalnya. Dia telah pergi untuk selamanya dan hanya waktu yang bisa membawanya kembali. Itu pun jika tuhan mengizinkan perjalanan untuk bisa menginjak dengan jejaknya. Sudah… untuk apa aku mengiyakan hati untuk luka jika kepergiannya tanpa memberikan salam indah kepergian untuk diri ku.  

            Lihat.. lelaki muda itu mengucapkan hal sedih yang biasanya tidak pernah terdengar sedalam itu. Perlahan dia kembali mendekati hempasan ombak dekat batu karang. Seperti ingin mencari ketenangan dalam teriakan suara alam yang ingin membangunkannya. Lelaki itu seperti kehilangan harapan. Tak umpamanya dia yang sendiri semakin merasa sendiri. Lalu dia duduk di karang besar itu. Menunjuk bulan sambil tersenyum lalu berkata “Apa yang sebenarnya ada dalam hidupku? Bisakah dia kembali untuk memberikan hal indah itu untuk ku? Berikan aku kekuatan jika dia tidak kembali. Biarkan dia berlayar dan tenggelam dalam hidup sempurnanya”

            Pemandangan itu seperti sang puisi yang hanya bisa berteriak dalam puisinya dan tidak ingin didengar oleh siapa pun. Lalu dia pun berbalik, kemudian berhenti di pasir basah dekat pantai. Seperti menginjak hamparan cerita yang dulunya pernah terjadi. Namun tidak bisa digapai untuknya saat ini. Matanya terpejam sambil berdiri dengan angkuh pikirannya untuk mengalahkan hatinya.

         “Ini semua pernah ku rasa. Hah! Dulunya indah sekali. Hingga aku melupakan surutnya air saat itu. Ya… aku memang merindukan hal itu. Tapi, semua itu adalah cerita yang bisa ku dongengkan nanti untuk mereka yang ingin mendengarkan”

          Lelaki itu berkata sambil tersenyum dengan air mata yang begitu saja turun dan mengalir lembut di pipinya. Senyumnya menggambarkan sosok yang kuat dan ingin melupakan luka itu. Dia terus berjalan, hingga akhirnya dia berhenti di sebuat bukit. Disana begitu tenang. Dia berbaring di hamparan rumput hijau yang lembut.

         “Biarkanlah dia bersama bintangnya menuju sempurna. Maka kuatkanlah aku disini untuk selalu bisa hidup mencari yang tidak sempurna itu. Hingga akhirnya nanti, aku akan menjadi yang sempurna dengannya yang ntah dimana sekarang. Haaaah.. udara ini begitu mendukung ku, untuk segera kembali pada kebahagiaan ku. Ini lah akhir dari tangisan ku. Aku ingin menjadi yang bahagia untuk kebahagiaan ku disana. Karena aku ingin mendapat yang sejati selamanya…”



#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)

#Lembaran Cerita Rizki Nurhikmah

Saturday, March 30, 2013

Phtography by Blogger


Ini sore hari tepatnya senja ketika matahari mulai lenyap karena malam. Intinya senja mau maghrib lah '_'. oke sore itu emang udah ada rencana buat cari tempat foto sama abang -abang ini, tapi karena Hp nya mati jadi bingung buat hubungin kemana. Dan akhirnya kita pun bertemu sekitar jam 6 sore di depan kampusnya. Langsung menuju tempat tujuan yang sebenernya sudah cukup gelap dan langit mulai mendung. Ini beberapa hasil foto yang diambil dengan waktu yang singkat sesingkat singkatnya
ini foto saya sebagai blogger blog ini:$


Foto Bagus Setiawan, photographer dari Tripod Photography. Ini foto yang diambil oleh Rizki Nurhikmah tidak lain adalah saya sendiri. Apa ini? ciri khas lelaki kurus, dengan baju kemeja kotak-kotak, ditambah kacamata min nya-__-. yeeaah this is my brother

Sedangkan ini adalah abang teraneh,terlucu (bukan imut), terbesar juga sepertinya. Sorry brother;). His name is Muammar Qhadafi L. Lelaki perkasa karena badannya ini cukup banyak ditakuti oleh teman-teman. Padahal sifatnya nggak seserem badannya'_'. Akrab dengan sapaan "big bro" dan "om peppy"



Di Foto ini ada kesalahan yang baru terlihat setelah pengeditan gambar-_-. Udah keren-keren nyiapin gaya buat foto, eh ternyata gambarnya bocor. Ya maksudnya ada orang yang bergaya spontan dibelakang foto formal. Itu ada sang Big Bro lagi sibuk Bman. x_x




Photo by Bagus Setiawan



Kalau yang ini bergaya rock n' roll tapi bergaya supir alat berat kuning berkarat ini. 

Foto ini diambil oleh Bagus Setiawan, dan model nya Big bro dan saya sendiri, hehe



Ini adalah foto dengan tema Lempar daun ya ntah apalah itu namanya. Yang pasti om Bagus ingin mendapatkan hasil foto yang cukup galau. Foto ini diambil oleh Rizki Nurhikmah dengan Bagus Setiawan sebagai model kegalauan dan daun (sampah yang baru dipungut) sebagai properti pengambilan foto ini. 



 bye all:)





Thursday, March 28, 2013

Bintang Kecil


Pagi menjadi cerahnya dunia. Namun saat itu aku tak mendengar seperti apa dentingan jam biasanya berputar. Coba berbalik pada dunia fatamorgana yang memberikan kebebasan hati untuk memilih. Ya saat itu aku merasakan bebas melihat, bebas mendengar,bebas merasakan, bebas memilih, dan bebas memiliki. Lalu seperti apakah pelangi yang dihadapkan pada mata hitam putih ku saat ini, apakah hanya simbol ilusi belaka atau hanyalah omongan yang membicarakan unsur yang membentuknya? Ya namun perjalanan kelam ini menuntunku untuk tidak menoleh, pada bintang jauh yang tidak pernah bersinar tepat diatas atap pelindungku lagi. Namun awan biru yang dulunya menjadi nyanyian “bintang kecil di langit yang biru” itu tetaplah menjadi kenyataanya. Setelah melihat nyatanya dunia, dan kembali melihat bintang itu, kini nyanyian itu berubah menjadi “bintang kecil di langit yang hitam”.

            Ya… bintang itu dikelilingi langit hitam, kemudian perlahan tidak dapat kugapai oleh penglihatanku kemana jejaknya menghilang. Lalu seperti apakah malam dalam mimpiku? Ya, dan ternyata sudah tenggelam dalam dukanya. Karang yang biasanya membantu, kini mulai terkikis oleh erosi air yang menghantam. Karam. Bangun, untuk melihat kedunia. Dan ternyata diawali dengan kelabu.

            Kronologis sejarah cerita yang berjalan layaknya mimpi sang raja yang menjadi budak. Dahulunya menjadi raja, kini jatuh menjadi pemikul batu tepi sungai. Semakin takut untuk menoleh kebelakang. Tak ingin melihat penyebab yang meneggelamkanku. Perlahan berubah untuk maju, namun masih terfikir yang indah masa lalu. Ingin, tersirat, tersurat hati kembali dalam dentingan jam yang masih memberikan sorak tertawa hati. Namun tidak mungkin untuk menggenggam kembali pesona dunia dahulu.

            Waktu memberikan ku jalan luas untuk terus kedepan dan membiarkan jam yang lalu tenggelam dalam kenangannya yang tertulis abadi dalam jiwa. Ya… biarkanlah perjalanan ini membawaku dalam pelukan hangatnya. Harapan waktu yang lalu menemukan wajah wayang yang tepat untuk bermain bersamanya, dan aku terus menapaki jalan luas ini untuk hidupku yang masih memberikan cahaya bintang itu padaku walaupun dalam kelabunya selalu terhalang untuk mengabadikan ku. 

Friday, March 22, 2013

Catatan Ibu


                “suatu pagi dalam rumahku” kata sosok perempuan yang sedang menuliskan sepenggal kehidupan kedalam buku hariannya.

            “ibu… ibu… aku haus” begitulah perkataan yang sering ku dengar setiap hari. Betapa bahagianya aku mendengar suara indah itu yang dulunya hanya berada dalam pikiranku saja. Aku adalah wanita yang benar-benar sudah merasa lengkap dengan mutiara-mutiara ku ini. Dua jiwa yang terlahir untuk menemaniku saat dia disana sedang berkeringat. Aku begitu merindukan mutiara ku ini ketika aku sedang tidak berada di tempat ku melepaskan kelelahanku. Suara-suara itu selalu ku dengar setiap hari. Tawa, tangis, jeritnya, semua ku dengar dari mutiara-mutiara ku.
            Terkadang aku merasa, aku tidak mampu menjalani ini semua. Namun aku sadar, bahwa inilah jalanku sebagai seorang wanita. Namun mengapa saat aku merasa lelah dan tidak mampu untuk tegak, terkadang tidak ada yang mampu menolongku? Mereka hanya melihatku dan memarahiku. Tanpa ada rasa ingin untuk menyenangkan hati mutiara-mutiara ku ini.
            Seperti inikah takdirku sebenarnya? Atau hanya wanita seperti ku yang merasakannya? Tuhan… kuatkanlah aku dalam segala hal yang Kau ujikan kepada ku. Aku ingin mereka tahu bahwa aku lelah. Aku ingin yang dulunya selalu memujiku kini kembali menyayangiku layaknya waktu terulang. Inilah aku makhluk-Mu yang membutuhkan kelembutan itu.

            Seperti itulah sekilas gambaran seorang wanita. Ya seorang ibu. Tidak kah terkadang mereka terlihat tua dari umurnya? Bahkan terlihat seperti orang yang tidak disebut tuan rumah?

 “saya mengerti. Seperti apapun situasinya, wanita ingin diperlakukan secara lembut” begitu kata salah seorang teman saya.

            Perlakuan lembut tidaklah hanya diberikan kepada wanita/perempuan/cewek atau sebutan lainnya. Kita ini makhluk sosial yang saling membutuhkan. Perlakuan sopan dan lembut itu memang dibutuhkan oleh setiap insan. Berusahalah untuk menghargai apa yang menghargaimu, jangan biarkan hal itu menjauh dan meninggalkanmu.




Lembaran cerita orang sekitar


Thursday, March 21, 2013

Nama di atas Kaca??!!


Bonjour! Today when I waking  up from a long sleep. I run to the toilet, but when I passed through the living room, I do not see my brother. Think, that he leaving this city. Okay, I don’t know what should I do today? Just stay at home or hang out with my friends? I feel so boring in my home. I don’t want to look my homework. Arrrggghhh  this homework only make me want to burn it.
                This morning, time to the rain dropped his self to this city. How fresh the air. Heavy rain, with thunder rumbling damage. I just want today is rainy day. (bingung mau nulis apa english nya)
 (back to Indonesia)
                Selamat pagi! pagi ini ketika saya bangun, saya melihat cuaca yang begitu tidak menyenangkan. Ya… hanya terlihat langit gelap yang menyinari paginya dengan tidak begitu bersahabat. Nggak sengaja kepikiran kalau ini akan menjadi Suasana sendu yang lama, tapi ketika saya kembali ke kamar untuk mencari buku tugas, saya mendengar suara rintikan air dari langit yang mulai membasahi atap rumah saya. “hujan,akhirnya hujan kembali”teriak didalam hati saya. 
                Menikmati hujan pagi, yang menjatuhkan dirinya di kota ini. Melihat awan yang kemudian perlahan menjadi terang. Tapi, suara petir yang cukup besar menimbulkan polusi suara ditengah tenagnya jatuhan air langit. Melihat kearah jendela kamar yang sudah mulai berembun terlihat seperti berada dikawasan sejuk negri ini. Embunnya perlahan menebal, bahkan bisa ditulis sebuah nama diatas kaca itu. Aaah.. sedang berfikir apa saya pagi ini! Mau nulis nama siapa juga?=)) ya, itu hanya khayalan belaka saja yang terlintas dipikiran saya. Menulis nama seseorang yang tidak pernah menjadi hari kita. Hmmm… ya menulis nama diatas kaca yang berembun , nantinya akan hilang saat panas mulai muncul, dan hujan mulai reda. Sudah terbayang apa maksud saya disini? Berfikirlah apa yang saya maksud disiniJ. Setelah merasa sejuk dengan keheningannya, maka semua akan terganti dengan hangatnya mentari yang lebih terang dan menyinari dunia.
                Mungkin itu sekilas cerita pagi dari saya, hati-hati jangan galau ya buat para pembaca blog iniJ. Say no to galau! Ingat, disetiap kegalauan tersimpan kebahagiaan!

Monday, March 18, 2013

disenchanted


Postingan kedua untuk hari ini adalah mengenai lagu yang saya sukai saat ini. Ya.. judul lagu itu adalah “Disenchanted’ yang artinya “kecewa”. Lagu ini dibawakan oleh band ternama dunia yaitu  My Chemical Romace. Tentunya setiap insan muda,tua, bahkan anak-anak pasti sering atau pernah dihampiri rasa kecewa. Tidak memungkiri, ya inilah realita dunia. Pengalaman baru, lama, bahkan untuk memulai saja terkadang sudah mendapat kekecewaan yang cukup besar. Ini adalah terjemahan dan lirik  lagunya.


Well I was ther on the day
aku ada disana dihari itu
they sold the cars for the queen
saat mereka menjual mobil untuk sang ratu
and when the lights all want out
dan saat semua lampu padam
we watched our lives on the screen
kita melihat hidup kita dilayar
I hate the ending myself
aku sendiri benci akhirnya
but it started with an all right scene
tapi diawali dengan adegan yang baik
It was the roar of the crowd
Adalah gemuruh keramaian
That gave me heartache to sing
yang memberikan duka cita untuk menyanyi
it was a lie when they smiled 
semuanya dusta saat mereka tersenyum
And said you won’t feel a thing
dan berkata kau tidak akan merasakan apa-apa
and as we ran from the cops
dan saat kita lari dari polisi
We laughed so hard it would sting
Kita tertawa terpingkal hingga perut kita sakit

if I’m so wrong (so wrong,so wrong)
jika aku begitu salah (begitu salah,beitu salah)
how can you listen all night long?
bagaimana mungkin kau mendengarkan sepanjang malam?
now  will it matter after I’m gone?
kini apakah semua itu penting setelah aku tiada?
because you never learned god damned thing
karena kamu tidak pernah belajar apa-apa
you’re just a sad song
kamu hanyalah sebuah lagu sedih
with nothing to say
tanpa ada yang bisa dikaakan
about a life long wait for a hospital sta
tentang penantian seumur hidup untuk tinggal dirumah sakit
and if you think that I’m wrong
dan juka kamu piker aku salah
this never mean nothing to you
semua ini tidak ada artinya untukmu



I spent my high school career
ku habiskan masa SMA ku
spin on and shoved to agree
terhina dan terpaksa setuju
so I could watch all my heroes
agar aku bisa melihat semua pahlawanku
sell a car on TV
menjual mobil di TV
bring out the old guillotine
menunjukkan alat pemenggal kepala
we’ll show’em what we all mean
kita akan tunjukkan pada mereka arti diri kita

so go
maka pergilah
go away
pergilah yang jauh
just go
hanya pergi
run away
larilah yang jauh
but where did you run to?
tepi kemakah kamu berlari?
Where did you hide?
dimanakah kamu sembunyi?
Go find another away
pergilah dan temukan jalan lain
price you pay
harga yang kamu bayar
C’mon
Ayolah
At all(at ll, at all)

Saya rasa ini cukup sedih, dan memiliki arti yang luarbiasa. Kekecewaan saja bisa membuat seseorang merasakan bahwa dunia ini menyakitkan. Namun janganlah terus terpuruk memkirkan yang mengecewakan itu. Tentunya aka nada hal bahagia untuk semua manusia nantinya.
Ini adalah coretan pensil saya yang dihasilkan saat mendengarkan lagu ini. Mungkin hanya sedkit sketsa dari saya. Selamat menikmati lagunya teman-teman











Pengalaman Inspratif


salam sore buat pembaca setia blog ini, atau yang lagi iseng-iseng buka blog kita!
Sore ini kita akan berbagi sedikit cerita inspiratif dari dunia nyata yang penuh dengan liku-liku berat dan tajam. Cerita ini saya buat karena terinspirasi dari penjual Koran dekat fly over jalan jendral Sudirman, Pekanbaru. Lebih tepatnya lagi yang dekat toko buku besar di jalan utama kota pekanbaru tercinta ini. Okeee… kita akan mulai bercerita ya

Injakan Panas Dunia

“Koran.. Koran..” teriak penjual Koran itu setiap paginya. “mau beli korannya pak, buk?” begitulah ramahnya dia untuk menyapa pengendara tranportasi mewah yang setiap paginya lewat di tempat kerjanya itu. Terkadang ada orang yang membeli korannya itu, namun lebih sering terlihat tidak ada yang membeli. Ntah sudah mencicipi sarapan pagi atau bahkan tidak menyentuh sama sekali ketika dia memulai kerjanya. Itu sekilas gambaran kehidupannya yang cukup keras baginya.

Teriakan ku, bahkan tak habis untuk menggantikan senyum mereka yang sering menjadi peneduhku di atap tipis tempat istirahatku. Perjalananku, masih sedikit untuk bisa membawa isi perut bagi mereka yang menungguku. Dapatkah tuhan berlaku adil, agar aku mendapat dinginnya dunia ini?
Dia terus menghabiskan surannya, dan letih keringat yang terus membasahi keningnya. Air mata hati yang terus berteriak untuk bisa melewati perjalanan ini.
Tuhan… jadikanlah peneduhku itu, untuk selalu menjadi teman duniaku selain dirimu. Buatlah aku kuat menginjak bumi yang panas ini. Dengan lidah tajam yang sering terdengar, dan perlakuan hitam yang tak kunjung berhenti menertawakanku. Biarkanlah mereka menjadi pembangkitku untuk aku bisa berjalan dengan sejuknya nanti. Maka kuatkanlah aku selalu tuhan.

Kita tahu, perjalanan hidup tidak akan pernah selalu berbahagia. Setiap orang memiliki kerkurangan dan kelebihan yang selalu diberikan oleh tuhan kita seadil-adilnya. Namun terkadang hanya kita saja yang tidak menyadari nikmatnya itu. Orang yang tidak mampu secara financial, tetapi mereka diberikan kesehatan untuk bekerja dengan fisiknya. Orang yang berkecukupan secara financial, bisa saja dia memiliki sakit yang luarbiasa buruknya yang diberikan tuhan, dan hidupnya menjadi tidak indah dengan sakitnya. Orang yang mampu, terkadang tidak memiliki teman yang lengkap seperti keluarga, tetapi orang yang tidak mampu diberikan keluarga yang bahagia dan lengkap. Lihatlah, betapa adilnya tuhan dalam hidupmu. Hanya kita yang tidak tahu hal itu, karena kita sibuk menghitung keinginan kita yang kunjung tidak diberikan oleh tuhan. Jadilah manusia yang tenang, dan selalu berusaha serta berdo’a kepada tuhan mu.


Lembaran cerita Rizki Nurhikmah

Sunday, March 10, 2013

tiga maret dua ribu tiga belas

hari ini dimana persiapan buat hunting foto pre wedding dari "TRIPOD PHOTOGRAPHY". Tapi nggak sengaja disela waktu kosong, kita nyoba hunting iseng-iseng.Ya mungkin ini nggak sebagus foto yang diambil oleh photographer pro, tapi ya,,, hasilnya lumayan juga buat postingan.
photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L

photo by Muammar Qadhafi L


photo by Muammar Qadhafi L and editor Rizki Nurhikmah



and this is a special photo. yeah, dumbass photo. We are the crew, Bagus Setiawan, Muammar Qadhafi L., Rizki Nurhikmah, and Auliya P.

Tuesday, February 26, 2013

Black and White











Kelabu


Bintang putih untuk jiwa kelabu
Mendekati cahaya pelangi nan indah
Untuk diberikan kepada yang sedang dalam kelabu
Menanti terangnya dunia
yang bisa memberikan indahnya senyuman
Dia bertanya pada dunia
Untuk siapa dan kepada siapa dirinya akan dijatuhkan tuhan?
Atau dimanakah dia akan menjatuhkan keinginannya?
Jika bintang itu telah datang, maka
Bawalah bintang itu untuk selalu bersamanya

Cerita indah dunia tidak selalu menggambarkan indahnya jiwa dan batin manusia. Keindahan perilaku tidak menujukkan bahwa jiwa itu bahagia dengan hadirnya dalam lingkarnya. Percaya cahaya itu tidak gelap, namun kegelapan itu akan datang menutupi cahaya. Gelap yang menutupi terangnya, maka akan segera tersingkirkan oleah terang yang lebih terang lagi dari suatu warna baru yang indah. Indah untuk jiwa, indah untuk diri, indah untuk pikiran, dan indah untuk menjadi tenang dalam batinnya.



~Lembaran cerita Rizki Nurhikmah~