oh my god this is the one of good videos from 30 seconds to mars. I recomend you to watching this video. Sometimes, we have some place with many memories. This is one of the way to show the world about the place that we remember. "city of angels"
Thursday, November 7, 2013
Friday, October 4, 2013
Street Musician
I just want to share something on my blog. So, when my brother
was driving his motorcycle, he called me to take some photos with him. Then I
told him that I want too. After that, we were going outside to found some place for the background. So, I
think this place is suitable with our topic.
take by : Bagus Setiawan
cover by : Putri Intania S
Edit by : Rizki Nurhikmah
Thursday, June 20, 2013
Kepada Mrs. Saville, Inggris
Kutipan
surat dari novel FRANKESTEIN. Kutipan surat ini diambil karena memiliki makna
luar biasa untuk kehidupan yang memiliki banyak pilihan. Mengenai tujuan,
cita-cita, keinginan, kasih sayang dan keharusan. Ini adalah beberapa kalimat
yang diambil dari sebuat surat teruntuk Mrs. Saville yang tertulis jelas dalam
novel ini.
SURAT 2
Kepada Mrs. Saville, Inggris
Archangel, 28 Maret 17…
Alangkah lambat
waktu berlalu di sini, di tempatku sekarang dikelilingi es salju! Namun aku
telah mengambil langkah kedua menuju arah pelaksanaan cita-citaku. Aku sudah
berhasil menyewa kapal, dan sedang sibuk mengumpulkan kelasi untuk kapalku. Yang
sudah bisa kuperoleh ternyata orang-orang yang bisa kupercaya.
Tapi
masih ada satu keinginan yang belum bisa kupenuhi. Karena kekurangan ini,
hingga sekarang aku masih merasakah diriku malang dan sedih. Aku tak punya
sahabat Margaret. Kalau wajahku berseri-seri karena hasil yang memuaskan,
takkan ada yang turut gembira bersamaku. Kalau aku kecewa, takkan ada yang
berusaha menghiburku. Memang benar aku mencurahkan semua pikiran dan perasaanku
di atas kertas, tapi caraku itu kurang memadai untuk melahirkan perasaan. Aku ingin
sekali punya sahabat laki-laki yang bisa memahami perasaanku dan bisa
mengimbangi tatapan mataku.
Ah!
Ini keluhan yang tak ada gunanya. Tentu saja aku yakin aku takkan mendapat
sahabat di samudra luas.
Aku
tak bisa melukiskan perasaanku setelah saat pelaksanaan rencanaku semakin
dekat. Mustahil bagiku untuk memaparkan gejolak perasaan yang kuhayati,
setengah gembira dan setengah ketakutan, waktu aku bersiap-siap berangkat. Tapi
aku pun mencintai dan percaya pada hal-hal yang menakjubkan. Maka dalam segala
usaha yang kulakukan, aku menjauhi jalan yang biasa ditempuh orang.
Tapi
aku akan kembali dengan pengalaman yang lebih luas. Apakah kita akan bertemu
lagi, setelah aku mengarungi samudra luas dan kembali melalui ujung selatan
Afrika atau Amerika? Aku tidak berani mengharapkan hasil sebesar itu, namun aku
juga tak berani membayangkan sebaliknya. Tapi sementara ini teruslah menulis
surat kepadaku setiap ada kesempatan. Mungkin aku akan menerima surat-suratmu
pada saat-saat aku membutuhkannya untuk memperbesar semangatku. Aku sangat
sayang kepadamu. Kenanglah aku dengan penuh kasih sayang, seandainya kau tak
pernah mendengar apa pun lagi dariku.
Kakakmu tercinta,
Robert Walton.
Ini adalah sebagian surat yang
tertulis dalam novel ini, untuk lebih lengkapnya bisa liat novelnya langsung
kok. Thanks for readingJ
Saturday, May 18, 2013
Thursday, May 2, 2013
Sunday, April 14, 2013
Yang Sejati
Matanya berbinar
untuk ketenangan ku. Senyumnya memberikan kehangatan untuk jiwa sendiri ku. Tawanya
memberi tawa dalam hati ku. Perlahan semua itu tak kudenganr layaknya hari
selalu menyapa dengan pagi indah awalnya. Dia telah pergi untuk selamanya dan
hanya waktu yang bisa membawanya kembali. Itu pun jika tuhan mengizinkan
perjalanan untuk bisa menginjak dengan jejaknya. Sudah… untuk apa aku
mengiyakan hati untuk luka jika kepergiannya tanpa memberikan salam indah
kepergian untuk diri ku.
Lihat..
lelaki muda itu mengucapkan hal sedih yang biasanya tidak pernah terdengar
sedalam itu. Perlahan dia kembali mendekati hempasan ombak dekat batu karang. Seperti
ingin mencari ketenangan dalam teriakan suara alam yang ingin membangunkannya. Lelaki
itu seperti kehilangan harapan. Tak umpamanya dia yang sendiri semakin merasa
sendiri. Lalu dia duduk di karang besar itu. Menunjuk bulan sambil tersenyum
lalu berkata “Apa
yang sebenarnya ada dalam hidupku? Bisakah dia kembali untuk memberikan hal
indah itu untuk ku? Berikan aku kekuatan jika dia tidak kembali. Biarkan dia
berlayar dan tenggelam dalam hidup sempurnanya”
Pemandangan itu
seperti sang puisi yang hanya bisa berteriak dalam puisinya dan tidak ingin
didengar oleh siapa pun. Lalu dia pun berbalik, kemudian berhenti di pasir
basah dekat pantai. Seperti menginjak hamparan cerita yang dulunya pernah
terjadi. Namun tidak
bisa digapai untuknya saat ini. Matanya terpejam sambil berdiri dengan angkuh
pikirannya untuk mengalahkan hatinya.
“Ini
semua pernah ku rasa. Hah! Dulunya indah sekali. Hingga aku melupakan surutnya
air saat itu. Ya… aku memang merindukan hal itu. Tapi, semua itu adalah cerita
yang bisa ku dongengkan nanti untuk mereka yang ingin mendengarkan”
Lelaki itu berkata sambil tersenyum
dengan air mata yang begitu saja turun dan mengalir lembut di pipinya. Senyumnya
menggambarkan sosok yang kuat dan ingin melupakan luka itu. Dia terus berjalan,
hingga akhirnya dia berhenti di sebuat bukit. Disana begitu tenang. Dia berbaring
di hamparan rumput hijau yang lembut.
“Biarkanlah
dia bersama bintangnya menuju sempurna. Maka kuatkanlah aku disini untuk selalu
bisa hidup mencari yang tidak sempurna itu. Hingga akhirnya nanti, aku akan
menjadi yang sempurna dengannya yang ntah dimana sekarang. Haaaah.. udara ini
begitu mendukung ku, untuk segera kembali pada kebahagiaan ku. Ini lah akhir
dari tangisan ku. Aku ingin menjadi yang bahagia untuk kebahagiaan ku disana. Karena
aku ingin mendapat yang sejati selamanya…”
#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)
#Terima kasih untuk yang telah menginspirasi saya menuliskan cerita ini. Tulisan ini merupakan sebuah cerita dalam hidup yang saya ungkapkan lewat tulisan ini. Terima kasih untuk yang menginspirasi:)
#Lembaran Cerita Rizki Nurhikmah
Saturday, March 30, 2013
Phtography by Blogger
Ini sore hari tepatnya senja ketika matahari mulai lenyap karena malam. Intinya senja mau maghrib lah '_'. oke sore itu emang udah ada rencana buat cari tempat foto sama abang -abang ini, tapi karena Hp nya mati jadi bingung buat hubungin kemana. Dan akhirnya kita pun bertemu sekitar jam 6 sore di depan kampusnya. Langsung menuju tempat tujuan yang sebenernya sudah cukup gelap dan langit mulai mendung. Ini beberapa hasil foto yang diambil dengan waktu yang singkat sesingkat singkatnya
Foto Bagus Setiawan, photographer dari Tripod Photography. Ini foto yang diambil oleh Rizki Nurhikmah tidak lain adalah saya sendiri. Apa ini? ciri khas lelaki kurus, dengan baju kemeja kotak-kotak, ditambah kacamata min nya-__-. yeeaah this is my brother
Sedangkan ini adalah abang teraneh,terlucu (bukan imut), terbesar juga sepertinya. Sorry brother;). His name is Muammar Qhadafi L. Lelaki perkasa karena badannya ini cukup banyak ditakuti oleh teman-teman. Padahal sifatnya nggak seserem badannya'_'. Akrab dengan sapaan "big bro" dan "om peppy"
Di Foto ini ada kesalahan yang baru terlihat setelah pengeditan gambar-_-. Udah keren-keren nyiapin gaya buat foto, eh ternyata gambarnya bocor. Ya maksudnya ada orang yang bergaya spontan dibelakang foto formal. Itu ada sang Big Bro lagi sibuk Bman. x_x
Photo by Bagus Setiawan
Kalau yang ini bergaya rock n' roll tapi bergaya supir alat berat kuning berkarat ini.
Foto ini diambil oleh Bagus Setiawan, dan model nya Big bro dan saya sendiri, hehe
Ini adalah foto dengan tema Lempar daun ya ntah apalah itu namanya. Yang pasti om Bagus ingin mendapatkan hasil foto yang cukup galau. Foto ini diambil oleh Rizki Nurhikmah dengan Bagus Setiawan sebagai model kegalauan dan daun (sampah yang baru dipungut) sebagai properti pengambilan foto ini.
Thursday, March 28, 2013
Bintang Kecil
Pagi menjadi
cerahnya dunia. Namun saat itu aku tak mendengar seperti apa dentingan jam
biasanya berputar. Coba berbalik pada dunia fatamorgana yang memberikan
kebebasan hati untuk memilih. Ya saat itu aku merasakan bebas melihat, bebas
mendengar,bebas merasakan, bebas memilih, dan bebas memiliki. Lalu seperti
apakah pelangi yang dihadapkan pada mata hitam putih ku saat ini, apakah hanya simbol
ilusi belaka atau hanyalah omongan yang membicarakan unsur yang membentuknya? Ya
namun perjalanan kelam ini menuntunku untuk tidak menoleh, pada bintang jauh
yang tidak pernah bersinar tepat diatas atap pelindungku lagi. Namun awan biru
yang dulunya menjadi nyanyian “bintang kecil di langit yang biru” itu tetaplah
menjadi kenyataanya. Setelah melihat nyatanya dunia, dan kembali melihat
bintang itu, kini nyanyian itu berubah menjadi “bintang kecil di langit yang
hitam”.
Ya… bintang itu dikelilingi langit
hitam, kemudian perlahan tidak dapat kugapai oleh penglihatanku kemana jejaknya
menghilang. Lalu seperti apakah malam dalam mimpiku? Ya, dan ternyata sudah
tenggelam dalam dukanya. Karang yang biasanya membantu, kini mulai terkikis
oleh erosi air yang menghantam. Karam. Bangun, untuk melihat kedunia. Dan ternyata
diawali dengan kelabu.
Kronologis sejarah cerita yang
berjalan layaknya mimpi sang raja yang menjadi budak. Dahulunya menjadi raja,
kini jatuh menjadi pemikul batu tepi sungai. Semakin takut untuk menoleh
kebelakang. Tak ingin melihat penyebab yang meneggelamkanku. Perlahan berubah
untuk maju, namun masih terfikir yang indah masa lalu. Ingin, tersirat,
tersurat hati kembali dalam dentingan jam yang masih memberikan sorak tertawa
hati. Namun tidak mungkin untuk menggenggam kembali pesona dunia dahulu.
Waktu memberikan ku jalan luas untuk
terus kedepan dan membiarkan jam yang lalu tenggelam dalam kenangannya yang
tertulis abadi dalam jiwa. Ya… biarkanlah perjalanan ini membawaku dalam
pelukan hangatnya. Harapan waktu yang lalu menemukan wajah wayang yang tepat
untuk bermain bersamanya, dan aku terus menapaki jalan luas ini untuk hidupku
yang masih memberikan cahaya bintang itu padaku walaupun dalam kelabunya selalu
terhalang untuk mengabadikan ku.
Friday, March 22, 2013
Catatan Ibu
“suatu pagi dalam rumahku” kata sosok
perempuan yang sedang menuliskan sepenggal kehidupan kedalam buku hariannya.
“ibu…
ibu… aku haus” begitulah perkataan yang sering ku dengar setiap hari. Betapa bahagianya
aku mendengar suara indah itu yang dulunya hanya berada dalam pikiranku saja. Aku
adalah wanita yang benar-benar sudah merasa lengkap dengan mutiara-mutiara ku
ini. Dua jiwa yang terlahir untuk menemaniku saat dia disana sedang
berkeringat. Aku begitu merindukan mutiara ku ini ketika aku sedang tidak
berada di tempat ku melepaskan kelelahanku. Suara-suara itu selalu ku dengar
setiap hari. Tawa, tangis, jeritnya, semua ku dengar dari mutiara-mutiara ku.
Terkadang
aku merasa, aku tidak mampu menjalani ini semua. Namun aku sadar, bahwa inilah
jalanku sebagai seorang wanita. Namun mengapa saat aku merasa lelah dan tidak
mampu untuk tegak, terkadang tidak ada yang mampu menolongku? Mereka hanya
melihatku dan memarahiku. Tanpa ada rasa ingin untuk menyenangkan hati
mutiara-mutiara ku ini.
Seperti
inikah takdirku sebenarnya? Atau hanya wanita seperti ku yang merasakannya? Tuhan…
kuatkanlah aku dalam segala hal yang Kau ujikan kepada ku. Aku ingin mereka
tahu bahwa aku lelah. Aku ingin yang dulunya selalu memujiku kini kembali
menyayangiku layaknya waktu terulang. Inilah aku makhluk-Mu yang membutuhkan
kelembutan itu.
Seperti itulah sekilas gambaran
seorang wanita. Ya seorang ibu. Tidak kah terkadang mereka terlihat tua dari
umurnya? Bahkan terlihat seperti orang yang tidak disebut tuan rumah?
“saya mengerti. Seperti apapun situasinya,
wanita ingin diperlakukan secara lembut” begitu kata salah seorang teman saya.
Perlakuan lembut tidaklah hanya
diberikan kepada wanita/perempuan/cewek atau sebutan lainnya. Kita ini makhluk sosial
yang saling membutuhkan. Perlakuan sopan dan lembut itu memang dibutuhkan oleh
setiap insan. Berusahalah untuk
menghargai apa yang menghargaimu, jangan biarkan hal itu menjauh dan
meninggalkanmu.
Lembaran cerita orang sekitar
Thursday, March 21, 2013
Nama di atas Kaca??!!
Bonjour! Today when I waking
up from a long sleep. I run to the toilet, but when I passed through the
living room, I do not see my brother. Think, that he leaving this city. Okay, I
don’t know what should I do today? Just stay at home or hang out with my friends?
I feel so boring in my home. I don’t want to look my homework. Arrrggghhh this homework only make me want to burn it.
This
morning, time to the rain dropped his self to this city. How fresh the air.
Heavy rain, with thunder rumbling damage. I just want today is rainy day. (bingung mau nulis apa english nya)
(back to Indonesia)
Menikmati
hujan pagi, yang menjatuhkan dirinya di kota ini. Melihat awan yang kemudian
perlahan menjadi terang. Tapi, suara petir yang cukup besar menimbulkan polusi
suara ditengah tenagnya jatuhan air langit. Melihat kearah jendela kamar yang
sudah mulai berembun terlihat seperti berada dikawasan sejuk negri ini.
Embunnya perlahan menebal, bahkan bisa ditulis sebuah nama diatas kaca itu.
Aaah.. sedang berfikir apa saya pagi ini! Mau nulis nama siapa juga?=)) ya, itu
hanya khayalan belaka saja yang terlintas dipikiran saya. Menulis nama
seseorang yang tidak pernah menjadi hari kita. Hmmm… ya menulis nama diatas
kaca yang berembun , nantinya akan hilang saat panas mulai muncul, dan hujan
mulai reda. Sudah terbayang apa maksud saya disini? Berfikirlah apa yang saya
maksud disiniJ.
Setelah merasa sejuk dengan keheningannya, maka semua akan terganti dengan
hangatnya mentari yang lebih terang dan menyinari dunia.
Mungkin
itu sekilas cerita pagi dari saya, hati-hati jangan galau ya buat para
pembaca blog iniJ.
Say no to galau! Ingat, disetiap kegalauan tersimpan kebahagiaan!
Monday, March 18, 2013
disenchanted
Postingan kedua untuk
hari ini adalah mengenai lagu yang saya sukai saat ini. Ya.. judul lagu itu
adalah “Disenchanted’ yang artinya “kecewa”. Lagu ini dibawakan oleh band
ternama dunia yaitu My Chemical Romace.
Tentunya setiap insan muda,tua, bahkan anak-anak pasti sering atau pernah
dihampiri rasa kecewa. Tidak memungkiri, ya inilah realita dunia. Pengalaman
baru, lama, bahkan untuk memulai saja terkadang sudah mendapat kekecewaan yang
cukup besar. Ini adalah terjemahan dan lirik
lagunya.
Well I was ther on the day
aku ada disana dihari itu
they sold the cars for the queen
saat mereka menjual mobil untuk sang ratu
and when the lights all want out
dan saat semua lampu padam
we watched our lives on the screen
kita melihat hidup kita dilayar
I hate the ending myself
aku sendiri benci akhirnya
but it started with an all right scene
tapi diawali dengan adegan yang baik
aku ada disana dihari itu
they sold the cars for the queen
saat mereka menjual mobil untuk sang ratu
and when the lights all want out
dan saat semua lampu padam
we watched our lives on the screen
kita melihat hidup kita dilayar
I hate the ending myself
aku sendiri benci akhirnya
but it started with an all right scene
tapi diawali dengan adegan yang baik
It was the roar of the crowd
Adalah gemuruh keramaian
That gave me heartache to sing
yang memberikan duka cita untuk menyanyi
it was a lie when they smiled
semuanya dusta saat mereka tersenyum
yang memberikan duka cita untuk menyanyi
it was a lie when they smiled
semuanya dusta saat mereka tersenyum
And said you won’t feel a thing
dan berkata kau tidak akan merasakan apa-apa
and as we ran from the cops
dan saat kita lari dari polisi
dan berkata kau tidak akan merasakan apa-apa
and as we ran from the cops
dan saat kita lari dari polisi
We laughed so hard it would sting
Kita tertawa terpingkal
hingga perut kita sakit
if I’m so wrong (so wrong,so wrong)
jika aku begitu salah (begitu salah,beitu salah)
how can you listen all night long?
bagaimana mungkin kau mendengarkan sepanjang malam?
now will it matter after I’m gone?
kini apakah semua itu penting setelah aku tiada?
because you never learned god damned thing
karena kamu tidak pernah belajar apa-apa
you’re just a sad song
kamu hanyalah sebuah lagu
sedih
with nothing to say
tanpa ada yang bisa dikaakan
tanpa ada yang bisa dikaakan
about a life long wait for a hospital
sta
tentang penantian seumur
hidup untuk tinggal dirumah sakit
and if you think that I’m wrong
dan juka kamu piker aku salah
this never mean nothing to you
semua ini tidak ada artinya untukmu
and if you think that I’m wrong
dan juka kamu piker aku salah
this never mean nothing to you
semua ini tidak ada artinya untukmu
I spent my high school career
ku habiskan masa SMA ku
spin on and shoved to agree
terhina dan terpaksa setuju
so I could watch all my heroes
agar aku bisa melihat semua pahlawanku
sell a car on TV
menjual mobil di TV
bring out the old guillotine
menunjukkan alat pemenggal
kepala
we’ll show’em what we all mean
kita akan tunjukkan pada mereka arti diri kita
so go
we’ll show’em what we all mean
kita akan tunjukkan pada mereka arti diri kita
so go
maka pergilah
go away
go away
pergilah yang jauh
just go
hanya pergi
run away
larilah yang jauh
but where did you run to?
tepi kemakah kamu berlari?
hanya pergi
run away
larilah yang jauh
but where did you run to?
tepi kemakah kamu berlari?
Where did you hide?
dimanakah kamu sembunyi?
dimanakah kamu sembunyi?
Go find another away
pergilah dan temukan jalan lain
price you pay
harga yang kamu bayar
pergilah dan temukan jalan lain
price you pay
harga yang kamu bayar
C’mon
Ayolah
At all(at ll, at all)
Saya
rasa ini cukup sedih, dan memiliki arti yang luarbiasa. Kekecewaan saja bisa
membuat seseorang merasakan bahwa dunia ini menyakitkan. Namun janganlah terus
terpuruk memkirkan yang mengecewakan itu. Tentunya aka nada hal bahagia untuk
semua manusia nantinya.
Ini
adalah coretan pensil saya yang dihasilkan saat mendengarkan lagu ini. Mungkin
hanya sedkit sketsa dari saya. Selamat menikmati lagunya teman-teman
Pengalaman Inspratif
salam sore
buat pembaca setia blog ini, atau yang lagi iseng-iseng buka blog kita!
Sore ini
kita akan berbagi sedikit cerita inspiratif dari dunia nyata yang penuh dengan
liku-liku berat dan tajam. Cerita ini saya buat karena terinspirasi dari
penjual Koran dekat fly over jalan jendral Sudirman, Pekanbaru. Lebih tepatnya
lagi yang dekat toko buku besar di jalan utama kota pekanbaru tercinta ini. Okeee…
kita akan mulai bercerita ya
Injakan Panas
Dunia
“Koran.. Koran..”
teriak penjual Koran itu setiap paginya. “mau beli korannya pak, buk?”
begitulah ramahnya dia untuk menyapa pengendara tranportasi mewah yang setiap
paginya lewat di tempat kerjanya itu. Terkadang ada orang yang membeli korannya
itu, namun lebih sering terlihat tidak ada yang membeli. Ntah sudah mencicipi
sarapan pagi atau bahkan tidak menyentuh sama sekali ketika dia memulai
kerjanya. Itu sekilas gambaran kehidupannya yang cukup keras baginya.
Teriakan ku, bahkan tak habis untuk
menggantikan senyum mereka yang sering menjadi peneduhku di atap tipis tempat
istirahatku. Perjalananku, masih sedikit untuk bisa membawa isi perut bagi
mereka yang menungguku. Dapatkah tuhan berlaku adil, agar aku mendapat
dinginnya dunia ini?
Dia terus
menghabiskan surannya, dan letih keringat yang terus membasahi keningnya. Air mata
hati yang terus berteriak untuk bisa melewati perjalanan ini.
Tuhan… jadikanlah peneduhku itu,
untuk selalu menjadi teman duniaku selain dirimu. Buatlah aku kuat menginjak
bumi yang panas ini. Dengan lidah tajam yang sering terdengar, dan perlakuan
hitam yang tak kunjung berhenti menertawakanku. Biarkanlah mereka menjadi
pembangkitku untuk aku bisa berjalan dengan sejuknya nanti. Maka kuatkanlah aku
selalu tuhan.
Kita tahu,
perjalanan hidup tidak akan pernah selalu berbahagia. Setiap orang memiliki
kerkurangan dan kelebihan yang selalu diberikan oleh tuhan kita seadil-adilnya.
Namun terkadang hanya kita saja yang tidak menyadari nikmatnya itu. Orang yang
tidak mampu secara financial, tetapi mereka diberikan kesehatan untuk bekerja
dengan fisiknya. Orang yang berkecukupan secara financial, bisa saja dia
memiliki sakit yang luarbiasa buruknya yang diberikan tuhan, dan hidupnya
menjadi tidak indah dengan sakitnya. Orang yang mampu, terkadang tidak memiliki
teman yang lengkap seperti keluarga, tetapi orang yang tidak mampu diberikan
keluarga yang bahagia dan lengkap. Lihatlah, betapa adilnya tuhan dalam
hidupmu. Hanya kita yang tidak tahu hal itu, karena kita sibuk menghitung
keinginan kita yang kunjung tidak diberikan oleh tuhan. Jadilah manusia yang
tenang, dan selalu berusaha serta berdo’a kepada tuhan mu.
Lembaran cerita Rizki Nurhikmah
Sunday, March 10, 2013
tiga maret dua ribu tiga belas
and this is a special photo. yeah, dumbass photo. We are the crew, Bagus Setiawan, Muammar Qadhafi L., Rizki Nurhikmah, and Auliya P.
Tuesday, February 26, 2013
Kelabu
Bintang putih untuk jiwa kelabu
Mendekati cahaya pelangi nan indah
Untuk diberikan kepada yang sedang dalam kelabu
Menanti terangnya dunia
yang bisa memberikan indahnya senyuman
Dia bertanya pada dunia
Untuk siapa dan kepada siapa dirinya akan dijatuhkan tuhan?
Atau dimanakah dia akan menjatuhkan keinginannya?
Jika bintang itu telah datang, maka
Bawalah bintang itu untuk selalu bersamanya
Cerita indah dunia tidak selalu menggambarkan indahnya jiwa dan batin manusia. Keindahan perilaku tidak menujukkan bahwa jiwa itu bahagia dengan hadirnya dalam lingkarnya. Percaya cahaya itu tidak gelap, namun kegelapan itu akan datang menutupi cahaya. Gelap yang menutupi terangnya, maka akan segera tersingkirkan oleah terang yang lebih terang lagi dari suatu warna baru yang indah. Indah untuk jiwa, indah untuk diri, indah untuk pikiran, dan indah untuk menjadi tenang dalam batinnya.
~Lembaran cerita Rizki Nurhikmah~
Subscribe to:
Posts (Atom)